6 Pelabuhan Terbesar dan Aktif di Indonesia

6 Pelabuhan Terbesar dan Aktif di Indonesia

Indonesia adalah negara maritim yang mana dua pertiga dari luas keseluruhannya adalah perairan. Di negara maritim, pelabuhan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang keperluan mobilitas manusia ataupun pengiriman barang. Tidak heran jika Indonesia memiliki banyak pelabuhan untuk menunjang keperluan mobilitas dan pengiriman. Bahkan tidak sedikit dari pelabuhan tersebut memiliki ukuran yang luas, bahkan ada yang hampir seluas 1.000 hektar. Berikut 6 pelabuhan terbesar dan aktif yang ada di Indonesia.

 

Pelabuhan Soekarno-Hatta

Hingga saat ini pelabuhan yang memiliki luas wilayah terbesar di Indonesia jatuh pada Pelabuhan Soekarno Hatta. Pelabuhan yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan  ini memiliki luas hampir 1.000 hektar, yakni seluas 997 hektar. Dengan luas wilayah tersebut, pelabuhan ini mampu menampung hingga 2 juta Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs).

Sebagai  pelabuhan terluas di Indonesia, menjadikan pelabuhan Soekarno Hatta memiliki peranan terpenting di Pulau Sulawesi. Pelabuhan inu melayani kapal cruise, penumpang, dan juga kargo. Dan membuatnya menjadi pelabuhan dengan mobilitas penumpang tertinggi dan lalu lintas kargo terbesar di Sulawesi.

 

Pelabuhan Tanjung Perak

Peringkat kedua jatuh pada Pelabuhan Tanjung Perak yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Pelabuhan ini memiliki luas sekitar 951 hektar dan memiliki kapasitas 9 juta peti kemas atau TEUs. Tanjung Perak menjadi salah satu pelabuhan terpadat di Indonesia karena melayani kapal bermuatan logistik dan penumpang dengan rute perjalanan jarak jauh.

Pelabuhan Tanjung Perak mampu menunjang rute perjalanan antar pulau yakni dari Surabaya (Pulau Jawa) ke Kalimantan dan Sulawesi. Lokasi dari pelabuhan Tanjung Perak juga tergolong strategis, karena sejak zaman dulu pelabuhan ini telah menjadi jalur perdagangan khususnya ke wilayah Indonesia Timur. 

 

Pelabuhan Tanjung Priok

Pelabuhan terbesar ketiga ada di Tanjung Priok, Jakarta. Pelabuhan Tanjung Priok mencakup wilayah seluas 929,55 hektar dengan kapasitas 11,5 juta TEUs. Tanjung Priok menjadi pelabuhan tersibuk sepanjang tahun mengingat hingga saat ini Jakarta masih menjadi Ibu Kota Indonesia.

Pelabuhan tersibuk ini dipenuhi dengan lalu lintas perdagangan ekspor dan impor barang yang padat. Terhitung hampir 50 persen barang yang ada di Indonesia masuk melalui pelabuhan Tanjung Priok. Mengingat fungsi utama dari pelabuhan ini adalah sebagai jalur keluar masuk barang ekspor impor antar negara maupun antar pulau.

 

Pelabuhan Belawan

Posisi  keempat ada Pelabuhan Belawan dengan luas sekitar 785 hektar dengan kapasitas 2 juta TEUs atau peti kemas. Pelabuhan Belawan ini berada di Kota Medan, Sumatera Utara. Dahulu Pelabuhan ini dinamakan Pelabuhan Deli. Namun, karena Sungai Deli mengalami pendangkalan, operasional pun dialihkan ke Sungai Belawan. Mengingat pendangkalan ini membuat pelabuhan sangat sulit dilalui kapal besar. Pelabuhan Belawan aktif melayani aktivitas bongkar muat.

 

Pelabuhan Sunda Kelapa

Di peringkat selanjutnya ada di luas 732 hektar, yakni Pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan ini berada di sebelah Utara Jakarta dan menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mengingat pelabuhan Sunda Kelapa ini telah beroperasi sejak abad ke-16 dan masih aktif hingga saat ini.

Pada masa lalu pelabuhan ini menjadi persinggahan kapal antar pulau dan pelayaran penumpang di samping untuk kegiatan ekspor. Saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa dipenuhi dengan lalu lintas peti kemas dan aktivitas bongkar muat. Komoditas utama aktivitas ekspor-impor di pelabuhan ini dipenuhi dengan kebutuhan kebutuhan pokok dan rempah-rempah.

 

Pelabuhan Patimban

Terakhir adalah Pelabuhan Patimban yang memiliki luas wilayah sebesar 639 hektar dengan kapasitas maksimal sebesar 7,5 juta TEUs. Pelabuhan yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini masih tergolong baru, mengingat baru diresmikan dan dibangun pada tahun 2018. Operasionalnya sendiri baru dimulai pada tahun 2021 dengan melayani aktivitas bongkar muat kapal domestik ataupun internasional. Nantinya pelabuhan ini dapat menjadi pusat pengiriman strategis apalagi akan ditunjang dengan akses jalan tol.

Di masa yang akan datang, Pelabuhan Patimban ini diperkirakan akan menjadi  pelabuhan terbesar di Indonesia. Hingga saat ini pelabuhan Patimban sendiri masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan akan selesai di tahun 2027. Besaran biaya untuk pembesaran pelabuhan ini bahkan ditaksir mencapai RP 50 triliun. 

Baca juga : Sewa Mobil Subang – Solusi Parawisata dan Operasional Perusahaan

Bagi Sobat Naba yang memiliki kepentingan untuk drop ataupun antar/jemput ke Pelabuhan tidak perlu bingung lagi. Mengingat Naba Transport memiliki layanan antar/jemput dan drop pelabuhan. Layanan drop pelabuhan ini dapat Anda nikmati mulai dari 6 jam dengan koleksi kendaraan yang lengkap. Dengan begitu Anda dapat memilih jenis kendaraan sesuai dengan kebutuhan pengantaran/pengiriman ke pelabuhan. Informasi lebih lanjut segera hubungi customer service Naba Transport.

 

Call Us

WhatsApp / Call

Follow Us

 

Share This :