Masih bingung dan belum ada rencana pergi? Padahal weekend sudah di depan mata, loh. Nah, dari pada bingung besok mau pergi kemana, coba saja untuk kunjungi Museum Sumpah Pemuda. Apalagi momennya pas banget! Besok tanggal 28 Oktober masyarakat Indonesia akan memperingati hari Sumpah Pemuda. So, mengunjungi Museum Sumpah Pemuda bisa jadi ide yang bagus untuk menyemarakkan gelora dan semangat masa muda.
Sumpah Pemuda sendiri adalah sebuah peristiwa besar yang dipelopori oleh gerakkan anak muda Indonesia. Dimana saat itu, sebuah Kongres Pemuda diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 untuk memperkuat persatuan. Persatuan paa pemuda inilah yang kemudian turut melatarbelakangi kemerdekaan Indonesia. Kini, peristiwa bersejarah tersebut terabadikan dalam sebuah museum dan dapat menjadi contoh bagi muda-mudi masa kini. Nah buat kamu yng mau berkunjung ke museum di hari Sumpah Pemuda, pastikan baca ulasan Naba Transport di bawah ini, ya.
Harga Tiket Museum Sumpah Pemuda & Retribusi
Tiket dan Retribusi | |
Perorangan | Rp. 2.000,- (Dewasa) | Rp 1.000,- (Anak-anak) |
Rombongan | Rp. 1.000,- (Dewasa) | Rp 500,- (Anak-anak) |
Turis Asing | Rp. 10.000,- |
Jam Buka Wisata
Jadwal | Jam Buka |
Selasa-Kamis | 08:00 – 16:00 WIB |
Jum’at | 08:00 – 16:30 WIB |
Sabtu-Minggu | 08:00 – 16:00 WIB |
Hari Libur Nasional | Tutup |
Lokasi dan Rute
Anda dapat menemukan Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya No.106, RT/RW 02/09, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Dari luar, Museum Sumpah Pemuda tampak seperti rumah biasa dengan desain arsitektur Jawa Kolonial tempo dulu. Tak heran mengingat museum ini memang masih mempertahankan bentuk bangunannya sejak dulu.
Lokasi ini mudah diakses dengan berbagai opsi moda transportasi mulai dari mikrolet, busway, KRL, hingga MRT. Anda bisa gunakan Mikrolet nomor 01 atau 12 dan turun di depan Museum. Jika Anda menggunakan Bus Transjakarta maka bisa berhenti di halte Pal Putih. Anda juga bisa pergi menggunakan KRL dengan pemberhentian di Stasiun Pasar Senen. Opsi lainnya adalah menggunakan MRT dan berhenti di Stasiun MRT untuk kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan ojek online untuk sampai ke lokasi.
Jika Anda merasa kesulitan dengan transportasi umum, datang dengan kendaraan pribadi sangat disarankan. Anda dapat menggunakan Google Maps sebagai panduan untuk mencapai Museum Sumpah Pemuda. Namun, jika Anda ingin pergi ke sana tanpa ribet, Anda dapat menyewa mobil Jakarta Pusat di Naba Transport. Di Naba Transport ada berbagai macam mobil, termasuk Agya dan Ayla yang cocok untuk digunakan di lalu lintas padat seperti Jakarta. Dengan menyewa mobil, Anda dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan fleksibel menuju museum tersebut.
Daya Tarik Museum Sumpah Pemuda
1. Keaslian Bangunan Tempo Dulu
Museum ini memiliki gaya rumah Jawa Kolonial yang khas, keaslian bangunan ini menciptakan suasana yang kuat dari masa itu. Lantainya masih mempertahankan motif ubin bunga khas kolonial, sementara tiang-tiang kayu sederhana sebagai penyangga bangunan. Awalnya, bangunan ini dimiliki oleh seorang Tiongkok bernama Sie Kong Liong, yang kemudian disewakan kepada mahasiswa kedokteran STOVIA dan Rechts Hoge School. Pada tanggal 28 Oktober 1928, gedung ini menjadi tempat Kongres Pemuda Indonesia Kedua, yang menghasilkan Sumpah Pemuda.
Pada tahun 1973-1974, bangunan ini sempat mengalami pemugaran tanpa mengubah gaya arsitektur dan tata ruangnya. Sebagian besar bagian bangunan ini tetap mempertahankan bahan-bahan lama, seperti lantai aslinya. Namun, ada beberapa bagian yang diganti, seperti genteng yang tidak diproduksi lagi dan pegangan pintu yang tidak memiliki bentuk yang sama. Pada 20 Mei 1974 bangunan ini diresmikan sebagai cagar budaya oleh Presiden Soeharto.
Pada tahun 1983 kembali dilakukan penambahan tanpa mengubah bangunan utama. Kemudian di tahun 2000 ditambahkan relief para pejuang di beberapa sisi bangunan. Pada tahun 2011, dilakukan penambahan kaca tembus pandang sebagai tutup bagian belakang museum. Selanjutnya pemeliharaan masih terus dilakukan hingga tampilan gedung Museum tampak seperti saat ini.
2. Disambut Patung Tokoh Nasional
Di teras, wisatawan disambut dengan patung-patung enam tokoh nasional, replika bangunan museum, dan dua meja lingkar dengan empat kursi masing-masing. Saat membuka pintu utama, wisatawan akan memasuki Ruang Pengenalan yang memamerkan suasana Kota Batavia pada tahun 1920-an, dengan diorama pemuda yang sedang berdiskusi di STOVIA dan Rechtschoogeschool. Di ruangan sebelahnya, terdapat ruang organisasi sebelum Sumpah Pemuda, yang menampilkan bukti kehadiran organisasi-organisasi pemuda setelah berdirinya Budi Utomo.
3. Merasakan Suasana Peristiwa Sumpah Pemuda
Berikutnya Anda dapat merasakan suasana seperti saat terjadinya peristiwa sumpah pemuda di Ruang Kongres I dan II. Di Ruang Kongres I, wisatawan akan melihat diorama yang menggambarkan proses terjadinya Kongres Pemuda I, serta proses berdirinya organisasi seperti PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) dan PNI (Partai Nasional Indonesia) pada tahun 1926.
Beralih ke Ruang Kongres II yang menjadi tempat di mana teks Sumpah Pemuda dibacakan pada malam 28 Oktober 1928. Di ruangan ini terdapat diorama peserta Kongres Pemuda II, serta bukti penting lainnya seperti relief Lagu Indonesia Raya, undangan Kongres Pemuda II, dan keputusan Kongres Pemuda II. Ruang Kongres Pemuda II merupakan ruangan terluas di museum ini, dan setelah itu wisatawan dapat melanjutkan ke Ruang Kepanduan yang terletak di sebelahnya. Meskipun wisatawan harus keluar dari ruangan Kongres Pemuda II untuk menuju ke Ruang Kepanduan, di Ruang Kepanduan dipamerkan proses kemunculan organisasi kepanduan serta bendera dan alat-alat kepanduan. Terdapat juga diorama pemuda kepanduan yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pramuka.
4. Eksplorasi Ruang Lainnya
Setelah keluar dari Ruang Kongres, pengunjung akan masuk ke Ruang Pasca Sumpah Pemuda. Di sini, terdapat peristiwa pembentukan organisasi Indonesia Muda serta replika pemuda yang membaca Koran Benih Mardika pada tahun 1930. Ada juga Ruang Sejarah Lagu Indonesia Raya yang menyimpan biola asli milik WR Supratman yang digunakan saat melantunkannya di Kongres Pemuda II. Terakhir ada Ruang Perenungan yang bertujuan untuk merenung dan memaknai Sumpah Pemuda melalui pesan Ki Hajar Dewantara dan Soekarno. Di ruangan ini, terpajang juga puisi berjudul “Tanah Air” karya Mohammad Yamin. Di halaman belakang, terdapat lapangan dengan dinding relief yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia.
Tips Berkunjung Museum Sumpah Pemuda
Persiapkan diri dengan pengetahuan sebelumnya. Anda dapat pelajari sejarah dan latar belakang Sumpah Pemuda sebelum mengunjungi museum. Mengetahui konteks dan fakta penting akan membantu Anda memahami nilai dan arti dari pameran di museum ini. Baca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Manfaatkan fasilitas panduan audio atau tur berpemandu yang disediakan oleh museum. Panduan ini akan memberikan penjelasan mendalam tentang setiap ruangan dan artefak yang dipamerkan. Jaga sikap sopan dan hormat selama kunjungan, serta manfaatkan waktu dengan efisien untuk mengalami pengalaman yang lebih kaya di Museum Sumpah Pemuda.
Kunjungi Museum Sumpah Pemuda Bersama Naba Transport
Anda berencana berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda? Jika iya, Naba Transport siap membantu perjalanan Anda dengan menyediakan layanan sewa mobil di Jakarta. Kami memiliki berbagai pilihan mobil seperti Brio, Innova, Elf Long, hingga bus pariwisata untuk memenuhi kebutuhan perjalanan Anda.
Museum Sumpah Pemuda merupakan destinasi yang sangat cocok untuk studi tour. Dengan menyewa bus pariwisata dari Naba Transport, Anda dapat memberikan pengalaman yang nyaman dan praktis bagi peserta studi tour Anda. Dengan fasilitas yang lengkap dan armada yang terawat, perjalanan menuju Museum Sumpah Pemuda akan menjadi lebih menyenangkan dan berkesan bagi semua peserta. adikan kunjungan Anda ke Museum Sumpah Pemuda menjadi pengalaman yang tak terlupakan bersama Naba Transport.
Call Us
Follow Us
- Instagram : Naba.transport
- Facebook : Naba Transport
- Twitter : @nabatransport