Profil masyarakat di Bekasi yang sangat beragam dan hidup dalam keserasian, menghadirkan banyak opsi wisata religi Bekasi yang dapat dikunjungi. Mulai dari Klenteng bernuansa oriental, sampai makam pahlawan yang menjadi saksi bisu perjuangan bangsa, semua menjadi bagian penting dari perjalanan wisata religi di Bekasi. Daftar destinasi ini bisa menjadi referensi yang baik bagi Anda yang ingin menjelajahi kekayaan spiritual dan sejarah di Bekasi.
Wisata religi Bekasi dapat menjadi pilihan yang menarik bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman spiritual sekaligus memperkaya pengetahuan tentang sejarah penyebaran agama. Dengan mengunjungi situs-situs penting yang menyimpan sejarah, Anda tidak hanya memperoleh kesenangan batin, tetapi juga menambah wawasan mereka terkait perjuangan para pendakwah dan penyebaran agama tertentu di daerah ini.
1. Klenteng Hok Lay Kiong
Dengan usia yang telah mencapai lebih dari 300 tahun, Klenteng Hok Lay Kiong berdiri sebagai klenteng tertua di Kota Bekasi dan menjadi tempat ibadah umat Konghucu. Meskipun telah melewati berbagai tahap pemugaran dan perbaikan, namun keaslian arsitektur klenteng ini tetap terjaga. Dua pagoda yang berdiri megah di halaman depan klenteng menjadi saksi bisu perjalanan waktu klenteng ini.
Begitu memasuki klenteng, pengunjung akan terpukau oleh interiornya yang menawan. Ornamen dan relief warna-warni menghiasi dinding dan altar, menciptakan suasana yang khas dan mengundang. Sebuah kolam kecil yang berada di tengah klenteng menambah keunikan dan menjadi media relaksasi bagi pengunjung. Suasana di klenteng ini semakin meriah menjelang perayaan hari besar seperti Imlek, Cap Go Meh, dan Waisak. Untuk itu, Klenteng Hok Lay Kiong ini bisa jadi referensi wisata imlek di tahun ini.
Lokasi | Jalan Kenari I No.1, RT/RW 006/001, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. |
Jam Buka | Setiap Hari, 06:00 – 21:00 WIB |
2. Pura Agung Tirta Bhuana
Pura Agung Tirta Bhuana tidak hanya menjadi tempat peribadatan umat Hindu, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang terbuka untuk umum. Dibangun secara bertahap antara tahun 1988 hingga 1989, pura ini akhirnya diresmikan pada tahun 1991. Pura ini mempesona pengunjung sejak pertama kali memasukinya, dengan gapura di gerbang masuk yang memberikan nuansa khas Bali.
Ketenangan mendalam terasa begitu pengunjung memasuki area dalam pura, berkat pepohonan rindang yang tumbuh di sekelilingnya. Bagi mereka yang gemar berburu foto instagenik, pura ini menawarkan berbagai spot estetik yang sarat dengan budaya. Pura ini juga menjadi tempat kegiatan latihan tari, yang dijalankan oleh Sanggar Tari Saraswati, menambah nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Lokasi | Jalan Jatiluhur Raya No.1, RT/RW 008/009, Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. |
Jam Buka | Setiap Hari, 05:30 – 21:30 WIB |
3. Masjid Agung Al-Barkah
Telah berdiri sejak 1890, menjadikan Masjid Agung Al-Barkah termasuk dalam daftar masjid tertua di Indonesia. Meski belum secara resmi menjadi tempat wisata, masjid ini telah banyak dikunjungi oleh umat Muslim untuk berbagai tujuan keagamaan. Meski begitu, tak sedikit juga yang berkunjung hanya sebatas untuk melihat struktur bangunannya saja.
Pada awal pembangunannya, struktur masjid ini belum mencirikan masjid pada umumnya. Baru pada pembangunan ulang di tahun 1985, nama masjid ini ditetapkan menjadi Masjid Agung Al-Barkah. Masjid ini memiliki kapasitas yang cukup besar, yakni mampu menampung hingga 10.000 jamaah. Gaya arsitektur Timur Tengah yang dipadukan dengan unsur tropis Indonesia menjadi ciri khas dari masjid ini. Uniknya lagi, masjid ini memiliki tambahan kanopi dan 8 daun pintu ukir kaligrafi yang melambangkan 8 pintu surga, menambah keindahan dan makna spiritual dari masjid ini.
Lokasi | Jalan Veteran No.46, RT/RW 003/004, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi |
Jam Buka | Setiap Hari, 24 Jam. |
4. Masjid Jami Al-Hidayah
Berdiri dengan nama awal Masjid Jami an Nur, masjid yang kini bernama Masjid Jami Al-Hidayah ini telah ada sejak tahun 1935. Keberadaannya dari sejak sebelum merdeka menjadikannya bagian penting dari sejarah perjuangan pribumi melawan penjajahan Belanda. Tempat ibadah ini pernah digunakan sebagai markas pemuda anggota laskar Hizbullah atau Sabilillah, yang sangat ditakuti oleh penjajah.
Struktur awal masjid ini sangat sederhana, dengan lantai yang masih berupa tanah. Setelah melalui beberapa tahap renovasi, masjid ini kini semakin menarik, terutama dari sisi arsitekturnya yang indah. Terletak di persimpangan Bungur yang ramai, masjid ini mudah ditemukan oleh siapa pun. Di seberang kirinya, terdapat juga Pondok Pesantren Sullamul Istiqomah, menambah nilai sejarah dan religius dari kawasan ini.
Lokasi | Jalan Raya Bungur, RT/RW 001/024, Pejuang, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. |
Jam Buka | Setiap Hari, 24 Jam. |
5. Makam KH Noer Alie
Sebagai seorang ulama besar dan pahlawan nasional, KH. Noer Alie memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam membangun peradaban Islam di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Hal ini ditandai dengan berdirinya Pondok Pesantren Attaqwa, yang berada di dekat makam. KH Noer Alie yang juga dijuluki Singa Karawang Bekasi ini lahir pada tahun 1914 dan meninggal pada 29 Januari 1992.
Hingga saat ini makam beliau sering dikunjungi oleh para peziarah dari dalam ataupun luar Jawa Barat. Anda dapat berkunjung ke makam ini kapan saja dalam sehari. Jika Anda belum pernah ke sana, jangan khawatir, ada satpam yang akan menunjukkan lokasi makam KH. Noer Alie. Kunjungan ke makam ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk merenungi perjuangan KH. Noer Alie, tetapi juga menawarkan momen kedamaian dan kekhusyukan.
Lokasi | Jalan Ujung Harapan Bahagia, Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. |
Jam Buka | Setiap Hari, 24 Jam. |
6. Situs Kramat Batok Bekasi
Ditemukan sekitar tahun 1636 Masehi, Situs Makam Keramat Batok sarat dengan kisah menarik dan sejarah yang panjang. Eyang Kiai Gabid Bin Kiai Kabid dari Kerajaan Sumedang Larang adalah tokoh utama dalam situs ini. Sebagai pendakwah di Sumedang, beliau mendirikan pesantren sebagai pusat belajar masyarakat. Pesantren ini berhasil menarik banyak pengikut hingga suatu hari, Kiai Gabid ditangkap oleh Belanda dan dibuang ke tengah laut dengan tujuan untuk menghilangkan jejak makamnya dari murid-muridnya.
Tidak seperti yang diharapkan Belanda, Kiai Gabid selamat dan akhirnya terdampar di laut bagian utara Bekasi. Kejadian ini menjadi titik awal dari babad alas di daerah sekitar makam keramat Uyut Batok, yang kini dikenal sebagai Keramat Batok. Makam ini telah diakui sebagai Cagar Budaya oleh pemerintah sejak sepuluh tahun yang lalu. Bahkan sebelum statusnya sebagai Cagar Budaya, makam ini telah menjadi tujuan ziarah bagi masyarakat Bekasi dan peziarah dari berbagai wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi.
Lokasi | Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, |
Jam Buka | Setiap Hari, 24 Jam. |
Wisata Religi di Bekasi dengan Sewa Mobil di Naba Transport
Jelajahi berbagai destinasi wisata religi di Bekasi dengan kenyamanan dan kemudahan dari layanan rental mobil Bekasi dari Naba Transport. Kami menawarkan berbagai jenis kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda ingin berkeliling kota, kami memiliki Raize dan Ignis yang sempurna untuk kebutuhan tersebut. Untuk perjalanan bersama keluarga, Sigra dan Terios siap menjadi pilihan terbaik Anda. Jika Anda berencana untuk perjalanan rombongan, Hiace atau Elf Jetbus, kami siap mengantar Anda. Kami bahkan memiliki opsi mobil premium seperti Fortuner dan Pajero untuk Anda yang menginginkan sedikit kemewahan dalam perjalanan Anda.
Nikmati kenyamanan sewa mobil harian dari Naba Transport dan jelajahi setiap sudut Bekasi dengan mudah. Layanan kami mencakup city tour yang akan membawa Anda ke berbagai tempat wisata religi terbaik di Bekasi. Kami juga menyediakan layanan supir yang berpengalaman dan ramah untuk memastikan perjalanan Anda berlangsung lancar dan menyenangkan. Dengan Naba Transport, perjalanan wisata religi Anda di Bekasi akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.